TheKiFOT- Salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menyatakan bahwa stress dan tingkat kesibukan yang tinggi ternyata selain berkaitan dengan meningkatnya resiko penyakit jantung, depresi, kelelahan, juga berkaitan dengan meningkatnya kegemukan.
Mengapa demikian? Stress ternyata menyebabkan pola makan dan kebiasaan yang buruk. Setelah stress seharian bekerja di depan komputer atau menghadiri meeting yang berkelanjutan, biasanya ketika sampai di rumah, seseorang akan berusaha menikmati suasana santai di depan TV atau DVD kesukaan sambil melakukan kebiasaan “ngemil” dan biasanya, jenis snack atau makanan yang menjadi cemilan utama adalah makanan yang tinggi lemak dan tinggi kalori. Bahkan, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa “ketika slip berwarna merah muda beredar (baca: slip gaji), maka makanan yang paling cepat habis di suatu pusat perbelanjaan adalah jenis makanan yang tinggi lemak dan tinggi kalori”.
Selain itu, beberapa pekerja juga mengakui bahwa mereka tidak mendapatkan waktu cukup untuk mengonsumsi makanan yang sehat ataupun berolahraga saat makan siang. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang tidak memungkinkan mereka meninggalkan meja kerja terlalu lama.
Dari penelitian, hampir lebih dari 65% karyawan ternyata memiliki kebiasaan menonton televisi lebih dari 2 jam setiap harinya. Ada pula fakta lainnya, dari 100 orang karyawan yang menonton TV lebih dari 3 jam ternyata 77 orang di antaranya mengalami obesitas. Selain itu, dibandingkan dengan orang-orang yang menonton TV kurang dari 2 jam per harinya, ternyata yang menonton TV lebih dari 4 jam, mengalami peningkatan resiko kegemukan sebesar 150%.
Mengapa demikian? Ternyata, terlalu lama menonton TV akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengonsumsi lebih banyak cemilan yang umumnya adalah tinggi lemak dan kalori. Kelebihan lemak dan kalori dari makanan inilah yang pada akhirnya memicu tingginya angka obesitas.
Stress di kantor juga memicu terjadi nya “stress eater” yaitu ketika seseorang menjadikan makanan untuk mengurangi rasa stress. Hal ini tentu saja mengakibatkan terjadinya penumpukan kalori berlebih pada seseorang yang berujung pada obesitas. Selain itu, kondisi stress dan tekanan di kantor mampu mempengaruhi sistem keseimbangan hormon misalnya mampu menurunkan produksi hormon seks tertentu yang kemudian berujung pada peningkatan berat badan.
( TheKiFOT )