Jalur KARANGPANDAN-MATESIH Lumpuh Total

KARANGANYAR–Jalur transportasi Karangpandan-Matesih melalui Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, masih lumpuh total. Material longsoran tanah yang sangat banyak mengakibatkan jalur tersebut sama sekali tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalur tersebut terkena longsor pada Rabu (22/2) dinihari. Dua titik pada ruas jalan tersebut hingga Kamis (23/2) siang belum bisa dilalui. Camat Karangpandan, Sugeng Raharto, mengatakan untuk mempercepat pembersihan bekas tanah longsor, pihaknya dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mendatangkan satu unit back hoe untuk mengangkut dan menyingkirkan material tanah.
“Satu titik itu tidak bisa selesai hanya dalam waktu sehari. Padahal di Desa Gerdu ada dua titik longsoran tanah yang mengenai jalan,” ujar Sugeng saat ditemui wartawan di lokasi longsor, Kamis siang. Jalur yang tertutup itu persis di simpang tiga jalan menuju ke lokasi tanah longor paling parah di rumah almarhum Reso Wiyono, alias Walimin.
Sebagian material tanah longsor yang berada di sebelah utara, dibuang di pinggir jalan. Sementara material tanah lainnya diangkut menggunakan truk untuk dibuang ke sungai di Desa Gerdu. Sedangkan titik longsor di jalan sebelah selatan, ungkap Sugeng, akan dibuang ke lahan kosong tak jauh dari lokasi tersebut.
Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar menyebutkan rumah yang rusak terkena tanah longsor mencapai 217 unit. Jumlah tersebut sudah termasuk kerusakan ringan, sedang dan berat. Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru Kristanto, mengatakan kerusakan paling banyak di Kecamatan Ngargoyoso yang mencapai 112 unit rumah. “Ada 10 rumah yang rusak berat karena lebih dari 75 persen bangunannya roboh,’’ kata Heru.


Artikel Terkait: