Rakyat Indonesia Harus 'Mengakrabi' Bencana


Source: 
wordpress
Ilustrasi: Gempa di Padang
Entah sudah berapa kali Indonesia merasakan gempa. Gempa yang sering dirasakan ini merupakan akibat dari kondisi letak geografis Indonesia. Letak geografis Indonesia yang berada pada tiga lempeng yang bergerak dinamis, mengakibatkan negara ini sering terjadi gempa bumi dan dalam setahun bisa mengalami 8.000 kali gempa bumi.
William Sabandar selaku Utusan Khusus Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan (UKP4) mengungkapkan bahwa Indonesia terletak di wilayah ring of fire pertemuan tiga lempeng bumi yang bergerak secara dinamis. Menurutnya, 8.000 gempa bumi yang terjadi dalam setahun tersebut memiliki kekuatan di atas empat skala richter (SR).
Ia mengatakan, pergeseran lempeng bumi inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi di Indonesia dan juga disertai dengan gelombang tsunami seperti yang terjadi di Aceh, Nias, Mentawai, dan sejumlah daerah lainnya.
"Selain gempa bumi dengan kekuatan di atas empat skala richter, Indonesia juga masih sering dilanda gempa bumi dengan kekuatan yang lebih kecil dengan tingkat intensitas yang sama," imbuhnya.
"Kondisi geografis yang berada pada wilayah ring of fire inilah juga membuat Indonesia memiliki 128 gunung berapi yang masih aktif," tambahnya.
Pada bulan lalu, sudah terdapat sebanyak 22 gunung berapi yang aktif dan siap meletus kapan saja serta memuntahkan lahar yang dapat memicu bencana. "Gesekan lempeng yang semakin dinamis telah memicu kembali aktifnya banyak gunung berapi di Indonesia, dan bahkan yang telah tertidur selama ratusan tahun," tuturnya.
Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memang harus semakin mengakrabkan diri dengan bencana alam, mengingat kondisi alam yang menuntutnya seperti itu.  Hidup akrab dengan bencana ini harus dimaknai sebagai kesiapan dan kesiagaan masyarakat Indonesia menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja. (kmp/git)





Artikel Terkait: