TORCH, Si Ganas Musuh Ibu dan Janin

TheKiFOT- Pernah dengar apa itu TORCH? Pernah memeriksakan diri terhadap TORCH? Apa? Bukan, ini bukan nama keren manusia api, Human TORCH di film Fantastic Four. Ini nama sekumpulan virus yang merugikan ibu dan janin yang diserangnya. Sekumpulan?? Memangnya ada siapa saja dalam kelompok penyakit yang namanya keren ini?

TORCH merupakan singkatan dari TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex. Wah, mereka benar-benar bersekutu ya, namanya jadi bagus seperti itu. Ya, sekumpulan virus dan parasit tersebut dikelompokkan menjadi satu karena biasanya mereka menyerang kaum ibu, yang kemudian menularkan virus tersebut kepada janinnya selama di kandungan.

TORCH mampu menyebabkan kerusakan mata, telinga, jantung, retardasi janin, gangguan saraf pusat, radang otak, keterbelakangan mental, serta pembesaran hati dan limpa. tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi janin.
Sebenarnya, virus TORCH juga bisa menyerang manusia dewasa. Namun jika segera terdeteksi, maka dapat segera diobati. Lain halnya jika seorang wanita, calon ibu, yang terinfeksi TORCH dan menularkan pada janinnya. Hal tersebut sangat sulit dideteksi karena tidak bergejala. Biasanya akan terdeteksi setelah si ibu mengalami keguguran berulang (Abortus habitualis).

Untuk mewaspadainya, idealnya seorang wanita melakukan tes TORCH untuk mengetahui apakah dia terinfeksi virus tersebut. Karena penularan virus ini tidak selalu disadari, namun dampaknya akan sangat besar. Penularan TORCH antara lain :

1. TOXOPLASMA

Penyakit ini diakibatkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii. Parasit ini hidup di tanah dan sering menempel pada sayuran dan buah. Parasit ini juga dapat hidup pada kotoran hewan peliharaan. Toxoplasma juga dapat hidup pada daging yang tidak dimasak sempurna. Parasit ini akan memasuki tubuh inangnya, dalam hal ini manusia, apa bila memakan buah dan sayuran yang tidak dicuci sempurna, daging yang tidak dimasak sempurna atau kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi Toxoplasma, dan tidak mencuci tangannya.

Bila terjadi infeksi, seorang ibu dapat menularkan parasit ini kepada janin yang dikandungnya. Bila infeksi terjadi pada awal kehamilan menyebabkan hidrosefalus, abortus, premature, dan retardasi mental.

2. RUBELLA
Sesuai namanya, penyakit ini disebabkan oleh virus rubella. Virus ini juga sering disebut dengan campak Jerman (German Measles). Virus Rubella menular melalui droplet (kontak udara) yang mengandung cairan ludah, yang keluar melalui penderita Rubella melalui batuk, bersin, atau berbicara.

Pada awalnya, virus ini tidak memiliki gejala yang khas. Pada ibu hamil, virus ini ditularkan melalui darah ibu ke janin. Janin yang terinfeksi pada 3 bulan pertama kehamilan dapat menderita gangguan mata (katarak, glaucoma, mikrofthalmia), kelainan jantung (duktus arteriosus persisten, septal defects, dsb), kelainan pendengaran dan system saraf pusat (meningoensefalitis).

Rubella dapat dicegah melalui vaksinasi MMR (Measles Mumps Rubella). Namun harus diberikan paling lambat sebulan sebelum kehamilan. Karena vaksin ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil.

3. CITOMEGALOVIRUS
Virus ini masuk dalam keluarga herpes. Citomegalo berarti sel yang besar. Sel yang terinfeksi akan membesar lebih dari atau sama dengan 2x sel yang tidak terinfeksi. Infeksi yang dikenal dalam golongan ini antara lain disebut dengan virus herpes sendiri, virus cacar air (varicella), dan Epsten-Barr Virus (virus EDV).

Virus ini bersifat dormant, dengan kata sederhana, tetap berada dalam tubuh, namun tidak bereaksi aktif dan tidak bereplikasi.

Penularan virus ini melalui cairan tubuh seperti air liur, keringat, darah, ASI dan sperma serta secret vagina. Virus ini menyebabkan infeksi sistemik dan menyerang banyak macam organ. Penularan dari ibu ke janin dapat melalui cairan amnion(ketuban) atau darah. Janin yang terserang virus ini akan mengalami cacat congenital, seperti hydrocephalus, microsephalus, encephalitis, dll.

4. HERPES SIMPLEX
Virus ini terbagi menjadi dua, tipe 1 yang banyak ditemukan di daerah wajah atau mulut, sedangkan tipe 2 berlokasi di daerah genital. Ibu yang menderita virus ini kadang tidak sadar sampai adanya gejala yang tampak mata.

Penularan pada bayi terutama terjadi melalui virus herpes tipe 2, yaitu daerah genital. Sebagai jalan keluar janin saat persalinan, gelembung yang berisi cairan dapat dengan mudah pecah dan menginfeksi bayi. Dampak pada bayi antara lain infeksi pada mata, kulit dan mulut serta system saraf pusat. Sedangkan infeksi yang terjadi saat janin dalam kandungan dapat melalui plasenta, namun ini jarang terjadi.

Pencegahan TORCH dapat dilakukan, pertama dengan pemeriksaan darah. Tidak perlu ada persiapan khusus, kok. Darah akan diambil dari lengan lalu diperiksa di laboratorium. Biaya vaksin untuk mencegah penyakit ini pun memang mahal, belum lagi apabila anda positif mengidap salah satu penyakit diatas dan perlu pengobatan. Namun biaya pencegahan dini ini akan lebih murah dibandingkan biaya pengobatannya. Pemeriksaan bisa dilakukan sebelum kehamilan, saat 3 bulan pertama kehamilan atau saat bayi baru lahir.


  ( SARWONO 353-403 )



Artikel Terkait: