"belajarlah hidup di negeri orang"
TheKiFOT- Saya rasa saya adalah satu dari sekian orang di kampung saya yang beruntung. Saya yang aslinya mudah pesimis selalu dikelilingi dengan sahabat-sahabat yang penuh mimpi. Saya ingat pertama kali duduk dibangku SD Kelas III, teman sebangku saya selalu menantang saya untuk bisa bertemu di Kota Solo setelah kami lulus SD. Hingga keinginan itu terkubur karena kesibukan menjelang ujian nasional. Setelah memasuki bangku SMP, ternyata saya kembali dipertemukan dengan sahabat yang selalu menjadi partner saya dalam bermimpi. Sejujurnya, nilai saya di kampus tak begitu bagus. Bisa dibilang dibawah garis cumlaude. Lainnya saya pun merasa tak ada yang istimewa. Saya hanya membayangkan, begitu banyak orang-orang cerdas di SD saya jadi ketika saya hanya menjalani hari sebagai mahasiswa biasa, maka selamanya saya hanya akan menjadi seorang yang biasa. Menjalani hari-hari sekedarnya. Sayangnya hidup ini terlalu luar biasa jika dilewati dengan cara yang biasa.
Maka setiap hari saya terus belajar meng-upgrade diri saya. Mencatat jadwal seminar yang ada di Sekolahan, hadir di pameran-pameran pendidikan, mencari info konferensi di kota lain. Semua itu tidak saya kerjakan sendiri, saya selalu berbagi informasi dengan teman-teman di sekolahan. “Bermimpilah bersamaku dan kita akan mewujudkannya bersama”, seorang sahabat bahkan pernah berkata demikian. Maka jika kita punya mimpi, bermimpilah bersama dream partner kita karena ada saatnya kita lelah dan mereka akan jadi orang pertama yang selalu bisa mengingatkan.
Suatu hari saya melihat sebuah video tentang mimpi dan cita-cita. Sang tokoh menuliskan 100 mimpinya dalam secarik kertas, hingga akhirnya deretan mimpi itu dicoret satu persatu yang artinya dari tahun ke tahun mimpi itu mulai tercapai. Sejak saat itu saya pun mulai me-list daftar mimpi-mimpi saya. Salah satunya mendapat pekerjaan.
Ketika saya malas, saya kembali melihat catatan itu hingga saya sendiri malu jika catatan itu hanya menjadi sebuah wacana. Akhirnya sejak kalau nggak salah awal tahun 2007 , saya mulai fokus mengejar cita-cita saya untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa meraih menuju cita cita. Nah dan pada akirnya Allah Swt telah mengabulkan permintaan yg saya minta., saya dapat pekerjaan di kota Solo.
Semenjak merasakan hidup di luar kota, saya bisa mengatakan bahwa penting sekali merasakan tinggal di negeri orang lain. Hidup dan berbaur dengan masyarakat setempat sungguh jauh berbeda rasanya dari pada sekedar berkunjung. Tentu yang didapat bukan hanya ilmu akademis, tapi lebih jauh dari itu, kita akan belajar menghargai banyak hal dalam hidup.
saya punya ekspektasi yang sangat tinggi akan kehidupan di sana.
Saya sendiri hanya membawa uang saku seadanya dari orang tua karena sisanya sudah saya pakai membeli alat perlengkapan saya.,
Sesampai di Kota solo .
Semakin hari, persediaan uang saya pun semakin menipis tapi saya pun tak bisa seenaknya meminta kepada orang tua saya. Tapi dari sana saya belajar berpikir dewasa. Saya mulai mencari cara mendapatkan penghasilan dari mengikuti kompetisi, sampai mencari pekerjaan tambahan. Tentu bisa dibayangkan betapa sulitnya mencari pekerjaan dengan tidak punya keahlian apa apa,.. Jangan kan untuk bekerja, terkadang saat saya hanya diam pun orang-orang sering melihat ke arah saya. Bahkan saya pernah dibilang aneh oleh seorang mahasiswa di solo, “Dasar anak kampung.,Ndeso. saya ingin marah saat dia berkata seperti itu, tapi sayasadar., karna saya hanyalah orang desa..
Kembali ke soal pekerjaan, intinya saya tidak berhasil menemukan pekerjaan yang layak. Hingga akhirnya saya ditawari seseorang Pengusaha "Bubur". Dan di situlah saya bekerja menjadi seseorang penjual bubur keliling,. meskipun pertama tamanya saya agak sedikit malu,karna baru pertama itu saya jualan apa lagi keliling,hehehe .,Akan tetapi pada akirnya saya pun menikmati jual bubur itu,hingga pada akirnya saya pun ada kemajuan sedikit demi sedikit,, saya bisa lebih agak ringan karna dengan penghasilan jual jenang tadi saya sisihkan untuk beli Sepeda .. biar kalau keliling jualan bubur itu tidak terlalu capek ,,akhirnya saya ditawari pekerjaan lain.sama seseorang pelanggan bubur saya tiap hari, dia baik, setiap dia beli bubur pasti sisanya di kasihkan ke aku,.Alhamdulillah. Dari sana justru saya banyak belajar, saya yang anak terakhir dari tiga saudara, dalam keluarga sering kali mendapat kemanjaan dengan hanya selalu tahu jadi. Saya pun semakin sadar, tak layak kita bersombong karena dalam hidup kita akan selalu membutuhkan orang lain.
Senangnya…..
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan?
Tapi tenang, tak semua kehidupan di negeri orang itu sulit. Kita bahkan bisa memilih, live the life you love or love the life you live. Kalau kita memilih opsi kedua, maka kita akan bisa melihat bahwa sebenarnya Allah memberi nikmat yang jauh lebih banyak bagi hidup kita.
“…bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumuah : 10)..
Catatan :
“Maka berjuang lah sebanyak-banyaknya, tak peduli biar dibilang bodoh atau keras kepala. Lakukan banyak langkah biar pun itu gagal. Karena dari sana kita akan banyak belajar dan belajar, menjadi sosok yang lebih baik dan bermanfaat bagi sekitar. Selamat berjuang dan selamat bertebaran di muka bumi ini.”
( Taufiek Hidayat )