SATU, DUA, TII …

Kisah ngguyoke ini terjadi pada Bulan Juli tahun lalu saat Jon Koplo, Lady Cempluk dan Tom Gembus, mahasiswa PTN ternama di Kota Solo itu sedang KKN di pedalaman Kabupaten Rembang untuk mengajar calistung alias baca tulis hitung.
Maklum lokasi KKN mereka tergolong desa tertinggal yang mayoritas penduduknya masih buta aksara.
Kedatangan mereka tentu saja disambut baik oleh warga desa. Kegiatan belajar mengajarpun berjalan dengan mulus karena terjalin baik antara tutor dan warga belajar (sebutan bagi muris-murid buta aksara).
Kisah ini terjadi saat Jon Koplo Cs melakukan pemotretan warga untuk kepentingan ijasah Sukma alias Surat Keterangan Melek Aksara. Tiap warga belajar difoto dengan kamera digital oleh mereka bertiga.
Nah diakhir pemotretan. Jon Koplo Cs ingin foto bersama-sama semua warga untuk kenang-kenangan.
“Pak, Bu. Panjenengan sedaya nglempak mriki, ajeng kulo poto bareng-bareng,” demikian perintah Koplo.
Semua wargapun manut. Mereka berjajar rapi. Ada yang duduk, jongkok, berdiri sambil pasang aksi masing-masing. Maklum, namanya orang desa, jarang-jarang difoto.
Ketiga kameraman amatir itupun sibuk mengatur posisi kamera agar semua warga belajar yang berjumlah sekitar 50-an itu dapat terfoto. Kamera diletakkan di meja dengan jarak yang lumayan jauh dari obyek.
Setelah ketiganya menemukan posisi kamera yang pas, segera bersamaan mereka menghidupkan timer yang dalam waktu 10 detik kamera akan memotret sendiri secara otomatis. “Sedaya siap nggeh?”. Aba-aba Koplo, “Satu… dua…tii…..gaaa!!!”. Jon Koplo, Tom Gembus dan Lady Cempluk pun gedandapan berlari menuju rombongan warga yang difoto. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara ?”
Melihat ketiga tokoh kita ini berlari kea rah mereka, warga belajar yang sebelumnya sedang pasang aksipun ikut berhamburan ke segala arah. Bahkan ada yang saling bertabrakan dan terjatuh. Jon Koplo, Tom Gembus dan Lady Cempluk jadi bingung.
“Paaak …Buuuk. Kulo niki ajeng tumut photo. Kok malah bubar?”, mereka mencoba menenangkan.
“Lha njenengan mlayu-mlayu tak kiro photone arep mbledos je!”, cetus seorang warga. Semua warga pun tertawa terbahak-bahak, meskipun ada yang pucat pasi karena ketakutan.
Al hasil, foto kejadian tersebut justru menjadi kenang-kenangan tak terlupakan bagi Jon Koplo Cs. Padahal yang terpotret hanya mereka bertiga dengan wajah kebingungannya.

Artikel Terkait: