Seminggu setelah perkenalan itu ngapel perdana Jon Koplo itu pun digelar. Agar tidak terlalu salah tingkah, Jon Koplo mengajak Tom Gembus. ”Kulo nuwun”, sapa Jon Koplo di depan pintu rumah Lady Cempluk. ”Monggo mas”, jawab seorang pemuda keluar dari kamarnya. Tom Gembus yang merasa mengenal pemuda itu segera menampali, ”Lah, kene ki tho omahmu ?”. ”Iyo ki Tom. Kene ki omahku. Dolan-dolano mrene lho”, jawab pemuda tersebut. ”Lha, Lady Cempluk ki adhimu ?”, tanya Tom Gembus. ”Ho’o”, tambahnya.
Pemuda itupun segera mempersilahkan tamunya masuk ke rumah. Dan dimulailah perbincangan itu. ”Ngene lho, maksudku karo Jon Koplo dolan mrene ki arep silaturahmi ambi adhimu Lady Cempluk, eh ora nyongko jebule kowe mase”, Tom Gembus yang terkenal ceplas-ceplos itu memulai perbincangan. ”Piye, kowe gelem ora dari mase iki”, tambah Tom Gembus sambil menunjuk Jon Koplo. Pemuda itupun terdiam dan hanya tersenyum-senyum belaka.
Kemudian Lady cempluk keluar dari arah dapur. Tom Gembus pun malah semakin asyik nggojeki Koplo. ”Pluk kowe piye pluk, gelem ora mbi Koplo? Masmu wis gelem lho”. Lady Cempluk yang spontan kaget pun terdiam tak berkata.
Mendengar pembicaraan itu, kuping Genduk Nikole kakaknya Lady Cempluk menjadi sangat panas. Dia pun keluar kamar dan langsung menyela pembicaraan itu ”Mas-mas, niki niki bojone niku”. Tangan Genduk Nikole menunjuk ke arah Lady Cempluk dan pemuda itu yang mengisyaratkan mereka berdua adalah sepasang suami istri.
Alangkah malunya kedua tamu tersebut. Apalagi Jon Koplo yang sebenarnya menjadi korban celometan Tom Gembus. Tanpa basa-basi apapun mereka segera meminta pamit.